GuNaKaNlAh MaSa MuDaMu DeNgAn MeNuNtUt ILMu AtAu mEnGaJaRkAnNyA kEpAdA oRaNg LaIn
RSS

Sunday, July 25, 2010

♥♥ Kupinang Engkau Dengan Hamdalah.♥♥

♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥

Kupinang engkau dengan Hamdalah..

Kokoh suci ikatan cinta..

Kutambatkan penuh marhamah..

Arungi bersama samudra dunia..

Jika terhempas di lautan duka..

Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya..

Jika berlayar di sukacita..

Ingatlah tuk selalu syukur pada-Nya..

Hadapi gelombang ujian..

Sabarlah tegar tawakal..

Arungi samudra kehidupan..

Ingatlah syukur pada-Nya..

♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥

Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah diciptakannya pasangan-pasanganmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung padanya. Dan Allah menjadikan di antara kalian perasaan tenteram dan kasih sayang. Pada yang demikian ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Ketika tiba masa usia aqil baligh, maka perasaan ingin memperhatikan dan diperhatikan lawan jenis begitu bergejolak. Banyak perasaan aneh dan bayang-bayang suatu sosok berseliweran tak karuan. Kadang bayang-bayang itu menjauh tapi kadang terasa amat dekat. Kadang seorang pemuda bisa bersikap acuh pada bayang-bayang itu tapi kadang terjebak dan menjadi lumpuh. Perasaan sepi tiba-tiba menyergap ke seluruh ruang hati. Hati terasa sedih dan hidup terasa hampa. Seakan apa yang dilakukannya jadi sia-sia. Hidup tidak bergairah. Ada setitik harapan tapi berjuta titik kekhawatiran justru mendominasi.

Perasaan semakin tak menentu ketika harapan itu mulai mengarah kepada lawan jenis. Semua yang dilakukannya jadi serba salah. Sampai kapan hal ini berlangsung? Jawabnya ada pada pemuda itu sendiri. Kapan ia akan menghentikan semua ini. Sekarang, hari ini, esok, atau tahun- tahun besok. Semakin panjang upaya penyelesaian dilakukan yang jelas perasaan sakit dan tertekan semakin tak terperikan. Sebaliknya semakin cepat / pendek waktu penyelesaian diupayakan, kebahagiaan & kegairahan hidup segera dirasakan. Hidup menjadi lebih berarti & segala usahanya terasa lebih bermakna.

Penyelesaian apa yang dimaksud? Menikah! Ya menikah adalah alat solusi untuk menghentikan berbagai kehampaan yang terus mendera. Lantas kapan? Bilakah ia bisa dilaksanakan? Segera! Segera di sini jelas berbeda dengan tergesa- gesa. Untuk membedakan antara segera dengan tergesa- gesa, bisa dilihat dari dua cara :

Pertama, tanda-tanda hati. Orang yang mempunyai niat tulus, kata Imam Ja'far, adalah dia yang hatinya tenang, sebab hati yang tenang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari upaya membuat niat murni untuk Allah dalam segala perkara. Kalau menyegerakan menikah karena niat yang jernih, Insya Allah hati akan merasakan sakinah, yaitu ketenangan jiwa saat menghadapi masalah-masalah yang harus diselesaikan. Kita merasa yakin, meskipun harapan & kekhawatiran meliputi dada. Lain lagi dengan tergesa-gesa. Ketergesaan ditandai oleh perasaan tidak aman & hati yang diliputi kecemasan yang memburu.

Kedua, tanda-tanda perumpamaan. Ibarat orang bikin bubur kacang hijau, ada beberapa bahan yang diperlukan. Bahan paling pokok adalah gula & kacang hijau. Jika gula & kacang hijau dimasukkan air kemudian direbus, maka akan didapati kacang hijau tidak mengembang. Ini namanya tergesa-gesa. Kalau gula baru dimasukkan setelah kacang hijaunya mekar ini namanya menyegerakan. Tapi kalau lupa, tidak segera memasukkan gula setelah kacang hijaunya mekar cukup lama orang akan kehilangan banyak zat gizi yang penting.

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda : "Tiga orang yang selalu diberi pertolongan Allah adalah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang selalu memberi penawar & seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya" (HR Thabrani)

Banyak jalan yang dapat menghantarkan orang kepada peminangan & pernikahan. Banyak sebab yang mendekatkan dua orang yang saling jauh menjadi suami istri yang penuh barakah & diridhai Allah. Ketika niat sudah mantap & tekad sudah bulat, persiapkan hati untuk melangkah ke peminangan. Dianjurkan, memulai lamaran dengan hamdalah & pujian lainnya kepada Allah SWT. Serta Shalawat kepada Rasul-Nya. Abu Hurairah r.a. menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : "Setiap perkataan yang tidak dimulai dengan bacaan hamdalah, maka hal itu sedikit barakahnya (terputus keberkahannya)" HR Abu Daud, Ibnu Majah & Imam Ahmad.

Setelah peminangan disampaikan, biarlah pihak wanita & wanita yang bersangkutan untuk mempertimbangkan. Sebagian memberikan jawaban segera, sebelum kaki bergeser dari tempat berpijaknya, sebab menikah mendekatkan kepada keselamatan akhirat, sedang calon yang datang sudah diketahui akhlaqnya, sebagian memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memberi kepastian apakah pinangan diterima atau ditolak, karena pernikahan bukan untuk sehari dua hari.

Apapun, serahkan kepada keluarga wanita untuk memutuskan. Mereka yang lebih tahu keputusan apa yang terbaik bagi anaknya. Anda harus husnudzan pada mereka. Bukankah ketika meminang wanita berarti anda mempercayai wanita yang diharapkan oleh anda beserta keluarganya.

Keputusan apapun yang mereka berikan, sepanjang didasarkan atas musyawarah yang lurus, akan baik dan Insya Allah memberi akibat yang baik bagi anda. Tidak kecewa orang yang istikharah & tidak merugi orang yang musyawarah. Maka apapun hasil musyawarah, sepanjang dilakukan dengan baik, akan membuahkan kebaikan. Sebuah keputusan tidak bisa disebut buruk atau negatif, jika memang didasarkan kepada musyawarah yang memenuhi syarat, hanya karena tidak memberi kesempatan kepada anda untuk menjadi anggota keluarga mereka. Jika niat anda memang untuk silaturrahim, bukankah masih tersedia banyak peluang untuk menyambung?

Anda telah meminangnya dengan hamdalah, anda telah dimampukan datang oleh Allah Yang Maha Besar. Dia-lah Yang Maha Lebih Besar. Semuanya kecil. Ada pelajaran yang sangat berharga dari Bilal bin Rabbah tentang meminang. Ketika ia bersama Abu Ruwaihah menghadap kabilah Khaulan, Bilal mengemukakan : "Jika pinangan kami anda terima, kami ucapkan Alhamdulillah. Dan kalau anda menolak, maka kami ucapkan Allahu Akbar." Maka, kalau pinangan yang anda sampaikan ditolak, agungkan Allah, semoga anda tetap berbaik sangka kepada Allah & juga kepada keluarganya. Sebab bisa jadi, penolakan merupakan jalan pensucian jiwa dari kedzaliman diri sendiri, bisa jadi penolakan merupakan proses untuk mencapai kematangan, kemantapan & kejernihan niat. Sementara ada banyak hal yang dapat mengotori niat. Bisa jadi Allah hendak mengangkat derajat anda, kecuali anda justru malah merendahkan diri sendiri. Tapi hati perlu diperiksa, jangan-jangan perasaan itu muncul karena ujub.

Kekecewaan, mungkin saja timbul. Barangkali ada perasaan yang perih, barangkali juga ada yang merasa kehilangan rasa percaya diri saat itu. Ini merupakan reaksi psikis yang wajar, kecewa adalah perasaan yang manusiawi, tetapi ia harus diperlakukan dengan cara yang tepat agar ia tidak menggelincirkan ke jurang kenistaan yang sangat gelap. Kecewa memang pahit. Orang sering tidak tahan menanggung rasa kecewa, mereka berusaha membuang jauh-jauh sumber kekecewaan. Sekilas nampak tidak ada masalah, tetapi setiap saat berada dalam kondisi rawan. Perasaan itu mudah bangkit lagi dengan rasa sakit yang lebih perih. Dan yang demikian tidak dikehendaki Islam. Islam menghendaki kekecewaan itu menghilang perlahan-lahan secara wajar. Sehingga kita bisa mengambil jarak dari sumber kekecewaan dengan tidak kehilangan obyektivitas & kejernihan hati, kita menjadi lebih tegar, meskipun proses yang dibutuhkan untuk menghapus kekecewaan lebih lama.

Kalau anda merasa kecewa, periksalah niat anda. Dibalik yang dianggap baik, mungkin ada niat yang tidak lurus. Periksalah motif-motif yang melintas dalam batin. Selama peminangan hingga saat menunggu jawaban. Kemudian biarkan hati memproses secara wajar sampai menemukan kembali ketenangan secara mantap.

Tetapi kalau jawaban yang diberikan oleh keluarga wanita sesuai harapan, berbahagialah sejenak. Bersyukurlah. Insya Allah kesendirian yang dialami dengan menanggung rasa sepi sebentar lagi akan menghapus kepenatan selama di luar rumah. Insya Allah sebentar lagi.

Tunggulah beberapa saat. Setelah tiba masanya, halal bagi anda untuk melakukan apa saja yang menjadi hak anda bersamanya. Akan tiba masanya anda merasakan kehangatan cintanya. Kehangatan cinta wanita yang telah mempercayakan kesetiaannya kepada anda. Setelah tiba masanya, halal bagi anda untuk menemukan pangkuannya ketika anda risau.

Selama menunggu, ada kesempatan untuk menata hati. Melalui pernikahan Allah memberikan banyak keindahan & kemuliaan. Wanita boleh menawarkan Islam memberikan penghormatan yang suci kepada niat & ikhtiar untuk menikah. Nikah adalah masalah kehormatan agama, bukan sekedar legalisasi penyaluran kebutuhan biologis dengan lawan jenis. Islam memperbolehkan kaum wanita untuk menawarkan dirinya kepada laki-laki yang berbudi luhur, yang ia yakini kehormatan agamanya, dan kejujuran amanahnya menjadi suaminya. Dan Khadijah r.a atas teladan bagi wanita yang bermaksud untuk menawarkan diri.

Sikap menawarkan diri menunjukkan ketinggian akhlaq & kesungguhan untuk mensucikan diri. Sikap ini lebih dekat kepada ridha Allah & untuk mendapatkan pahala-Nya, Allah pasti mencatatnya sebagai kemuliaan & mujahadah yang suci. Tidak peduli tawarannya diterima atau ditolak, terutama kalau ia tidak mempunyai wali. Insya Allah, jika sikap menawarkan diri dilakukan dengan ketinggian sopan santun, tidak akan menimbulkan akibat kecuali yang maslahat. Seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan yang mendalam pasti akan meninggikan penghormatan seperti ini, kecuali laki-laki yang rendah & tidak memiliki kehormatan, kecuali sekedar apa yang disangkanya sebagai kebaikan. Imam Bukhari menceritakan cerita dari Anas r.a ada seorang wanita yang datang menawarkan diri kepada Rasulullah SAW dan berkata :

"Ya Rasulullah! Apakah baginda membutuhkan daku?" Putri Anas yang hadir & mendengarkan perkataan wanita itu mencela sang wanita yang tidak punya harga diri & rasa malu, "Alangkah sedikitnya rasa malunya, sungguh memalukan, sungguh memalukan." Anas berkata kepada putrinya : "Dia lebih baik darimu, Dia senang kepada Rasulullah SAW lalu dia menawarkan dirinya untuk beliau!" (HR Bukhari).

diringkas dr buku M. Faudzil `Adhim....................
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥

KU INGIN JODOH YANG TERBAIK

Adalah suatu yang wajar jika setiap kita menginginkan jodoh kelak di kemudian hari
seorang yang sempurna di sana sini.akan tetapi apakah setiap orang akan mendapatkannya?
Bagaimana agar keinginan itu tdk sekadar angan2 saja??
Bagaimana pula jika ternyata kelak realiti tak seindah mimpi dan angan yang kita bayangkan ...???

* JODOH ADALAH POTRET DIRI *

Ungkapan ini tdk berlebihan krn bukankah pepatah ada menyatakan bahawa : barang siapa menanam
dia akan memetik? artinya dia akan menikmati hasil jerih payah yg dia usahakan
demikian juga seseorang yg berusaha menjadikan dirinya baik, menjaga dirinya dr hal-hal
yg jelek, dan terus meningkatkan kebaikan2 diri dia akn''memanen''jerih payahnya
kalau diri kita mengingkan orang lain dalam hal ini calon jodoh kita yg baik.
diapun menginginkan untk dirinya calon jodohnya yg baik pula.maka tdk pas kiranya
jika kita berharap mendapat jodoh yg''serba plus''sementara kita membiarkan diri kita
''Serba minus''.

Wajib untk kita selalu ingat bahawa jika kita ingin mendapatkan jodoh yg baik jadikan
diri kita baik terlebih dahulu allah swt.berfirman:''Wanita-wanita yang keji adalah untk laki-laki
yg keji, dan laki-laki yg keji adalah untk wanita yg keji (pula), dan wanita-wanita yg baik
adalah untk laki-laki yg baik dan laki-laki yg baik adalah untk wanita-wanita yg baik (pula)''
(QS.An-Nur: 26).

Dalam ayat lain allah swt.berfirman:

''Laki-laki yg berzina tdk berkahwin kecuali perempuan yg berzina atau perempaun yg musyrik;
dan perempaun yg berzina tdk di kawini kecuali oleh laki-laki yg berzina atau laki-laki yg
musyrik dan yang demikian itu di haramkan bagi orang2 yang beriman''(QS.An-Nur: 3).

kalau ada yg bertanya: mengapa ada isteri nabi yg derhaka, semisal isteri Nabi Luth dan Nabi
Nuh ...??? Di sini kita tdk melihatnya dr sisi yg baik untuk yg baik, akan tetapi kita khususnya
wanita boleh mengambil pelajaran bahawa kita hendaklah bersemangat dlm beramal soleh
krn kedudukan orang2 terdekat kita semisal pasangan hidup yg soleh tdklah menjamin
keselamatn diri kita dr azab allah.

Dan jangan lupa terkadang kita d uji dngn orang2 terdekat kita ..
kalau isteri nabi sahaja boleh seprti itu, apakah tdk mungkin lg isteri kita ...???
ketika kita menyedari hal ini,
maka semestinya sejak awal kita mencari yg terbaik dngn harapan akn terus baik
dan bahkan meningkat kebaikkannnya, dan tentu saja hendaknya mendorong kita
untuk menjadi lbh baik dan terus memperbaiki diri Bukankah blm tentu pasangan seseorang baik,
meski dia tergolong orang yg baik ...??? apakah lagi jika dia tdk termasuk orang yg baik ...???


* JANGAN HARAP TERIMA JADI *

Dalam segala hal, kita di tuntut untk banyak belajar. Orang tua khususnya ibu, begitu susah
payah mendidik balitanya agar bisa memakai pakaian sendiri, mengembalikan mainan
ke tempatnya semula, tdk sembarangan membuang sampah, mencuci tangan sebelum n sesudah makan dan seterusnya ...:
baru kemudian dia boleh besenang hati melihat si kecil tumbuh menjadi
anak yg baik dan membanggakan.

Demikian juga seorang suami or isteri, tdk boleh mengharapkan pasangannya menjadi isteri or suami
yg semakin baik, tnp berusaha membantu pasangannya untk itu, ketika seorang laki-laki
dan perempuan bertemu dalam suatu pernikahan, masing2 datang dngn kelebihan dan
kekurangan yg di sandangnya, kelebihan patut di syukuri, adapun kekurangan jangan di sesali.
bahkan hendaklah di usahakan bersama untk menguranginya or bahkan menghilangkannya
jika itu membolehkan jika tdk khususnya apabila berkaitan dngn fizikal maka memunculkan
kelebihan2 baru yg lbh bermakna drpada mempersoalkan kekurangan yg tdk mungkin lg di perbaiki.
itu setelah pernikahan sebelum pernikahan ...???
jangan pernah berharap calon jodoh yg sempurna.kenyataannya memang tdk ada peribadi yg
sempurna yg terpenting, kedua-dua pihak yg hendak berkahwin adalah peribadi yg siap
dan punya motivasi berubah menjadi lebihi baik.syukur-syukur sudah punya track record yg bagus.


* AKUI KELEMAHAN DIRI SENDIRI *

Ketika melihat diri, mesti jujur kita akui bahawa kita adalah hamba yg dha'if mungkin sekali segala
yg tampak setelah proses ta'aruf syar'i atau terdenger tentang seseorang yg sedang
kita bidik untk di jadikan pasangan hidup adalah serba indah tak cacat sedang apa yg
di balik itu yg tdk sampai ke mata n telinga kita, kita tdk mengetahuinya bahkan orang yg
kita anggap tedekat dngn si dia pun blh jd tdk ngeh ... Letakkan si dia itu memang sprt apa yg
kita lihat dan kita denger.tetapi bukankah si dia boleh jd baik bagi orang lain dan tdk
baik bagi kita ...??? tidakkah kita pernah mendengar ada pasangan suami-isteri yg bercerai gara2
lama tdk mendapat keturunan selepas masing2 berkahwin lagi ternyata masing2 di kurniakan
keturunan lalu mesti gimana ....???

Sikap yg terbaik tentu saja kita bertanya kepada yg maha mengetahui Dialah ALLAH dzat yang
maha berkuasa atas segala sesuatu ALLAH berfirman,

''......... Boleh jadi km membenci sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi km mencintai sesuatu

padahal ia buruk bagimu, ALLAH maha mengetahui, sedangkan kamu tdk mengetahui''(QS.AL-Baqarah: 216).

Adapun caranya telah di ajarkan oleh Rasulullah saw.yaitu solat istikharah penuh dngn doanya
So, jika ingin jodoh yg baik ....??? perbaiki diri, jangan menghayal yang tdk2, jangn berharap yg
berlebihan, banyak2 berdoa, dan jangn lupa bertanya kepada yang maha tahu dan
maha kuasa semoga dapat jodoh yang terbaik ....!!! amin .... amin

Jodoh Antara Doa Dan Usaha

Tingginya usia kadang tak selalu dibarengi dengan banyaknya anak atau adanya pendamping hidup di sisi. Banyak orang yang masih wira-wiri sendirian bahkan di usia yang nyaris 'magrib'.Bila dihadapi dengan sabar dan santai, tak jadi masalah, apalagi bila sang lajang juga punya banyak aktiviti positif.

Berbagai alasan diberikan para lajang seputar kelewatan berkahwin, paling klasik tentu "belum jodoh". Masih banyak alasan lain yang mewakili fikirkan. Tentang sang jodoh. Alasan pertama yang paling banyak diajukan adalah, belum mapan, baik oleh para laki-laki atau para perempuan. Belum mapan di sini tak hanya seputar kemapanan kewangan, seperti sudah punya pekerjaan tetap, rumah, kereta, deposit, sampai kos penyelenggaraan pernikahan yang kian hari memang kian membengkak saja. Kemapanan di sini juga termasuk kemapanan psikologi. Banyak yang masih ingin have fun dulu. Pacaran saja dulu, kata mereka. Alasannya, kalau buru-buru nikah nanti cepat bosan. Atau masih merasa egois, belum dapat berkongsi hidup dengan orang lain. Nah, pada saat kita merasa sudah cukup mapan, usia sudah berangkat senja.

Ada juga yang beralasan masih ingin memburu kerjaya dan pendidikan. Masih ingin S3 dulu, atau nanti kalau sudah level pengurus baru memikirkan nikah. Setelah itu semua tercapai, bukan ketenangan yang didqpat, malah kegelisahan, kerana merasa terlambat menikah. Apa lagi bila ia perempuan.

Sebahagian kecil ada juga yang memberikan alasan telat nikahnya kerana minder. Merasa belum pantas dan tidak punya apa-apa yang boleh dibanggakan. "Ah, saya kan nggak cantik, mana ada orang yang mahu sama saya", mungkin itu satu dalilnya. KH. Cholid Fadillah, salah seorang ketua MUI Pusat pernah berkomentar tentang masalah jodoh ini. "Orang yang belum mendapat jodoh bukan bererti Allah tidak mempunyai pasangan baginya. Allah menghargai ikhtiar seseorang. Usia tiga puluh belum berkahwin itu kasuistis, dan mereka yang mengalaminya perlu pergaulan yang lebih luas lagi. Allah telah menentukan jodoh tapi manusia harus tetap berusaha dan berdoa. Jika sudah berusaha dan berdoa belum juga dapat, itu mungkin ujian dari Allah. Dan Allah tidak menguji manusia di luar kemampuan manusia itu. "

Senada dengan itu, seorang pakar psikologi dan penulis buku-buku best seller tentang pernikahan dan pendidikan kanak-kanak, Muhammad Fauzil Adhim, berkomentar tentang perlunya masyarakat memahami bahawa Islam tidak melarang perempuan berinisiatif dalam mencari jodoh. "Selama ini kan sikap seperti ini dipandang tabu oleh masyarakat kita. Sebagai manusia kita perlu ikhtiar dan konsisten dengan ikhtiar itu. Misalnya kita berdoa ingin diberikan suami yang baik. Eh datang laki-laki yang baik malah ditolak. Bisa jadi nanti Allah melambatkan jodoh kita. Kalau sudah begini, mintalah ampun pada Allah, "katanya.

Jadi, sebetulnya berkahwin itu hanya soal waktu, berdoa dan ikhtiar. Rasa gelisah dan cemas yang sering menyerang boleh diselidiki dengan banyak hal yang justru membuat kita makin bijak. Walaupun seandainya kita berkahwin di usia senja, kita tetap membawa kebaikan dan malah tambah bijaksana.

Yang perlu adalah meyakinkan diri bahawa jodoh adalah hak prerogatif Allah tanpa mengurangkan usaha kita. Mula melihat kewujudan seseorang bukan dari segi fizikalnya semata-mata, tetapi lebih pada agamanya. Setiap kali kita menemukan kelemahan yang tidak prinsipil, cubalah untuk memahami bahawa setiap orang pasti. Punya kelemahan dan itu boleh diperbaiki. Jangan pula kita bersaing secara tidak sihat demi memburu jodoh. Jodoh tidak didapati, malah putus hubungan pertemanan. Jangan lupa banyak berdoa, zikir, puasa sunnah dan membaca Al-Quran, di samping kegiatan yang positif dan bukan kegiatan sia-sia yang menghabiskan wang dan mengandungi unsur maksiat. Akan sangat baik pula bila mau mengikuti majlis pengajian, siapa tahu di situ anda boleh dapat ketenangan ilmu, wawasan, teman, dan (mungkin jodoh. Perbanyaklah silaturahmi baik dengan teman-teman maupun keluarga tidak sekali-kali Mampirlah ke rumah kenalan dan menolong orang yang kesusahanserta belajar mempersiapkan diri berumahtangga.

Demikian banyak hal yang bisa di lakukan seorang lajang dalam mengisi masa sendirinya.Insya Allah sebelum berkahwin ataupun selepas berkahwin anda tetap boleh jadi orang yang bermanfaat tidak hanya buat diri sendiri tapi juga buat orang lain. Mudah-mudahan dengan ini, Allah memewahkan jalanNya bagi kita dan anda, para lajang.
(Sumber: www.prayoga.net)

ErT! SeBuaH CinTa

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi

Cinta bisa jadi merupakan kata yang paling banyak dibicarakan manusia. Setiap orang memiliki rasa cinta yang bisa diaplikasikan pada banyak hal. Wanita, harta, anak, kenderaan, rumah dan berbagai kenikmatan dunia lainnya merupakan sasaran utama cinta dari kebanyakan manusia.Cinta yang paling tinggi dan mulia adalah cinta seorang hamba kepada Rabb-nya.

Kita sering mendengar kata yang terdiri daripada lima huruf: CINTA. Setiap orang bahkan telah merasakannya, namun sulit untuk mendefinisikannya. Terlebih untuk mengetahui hakikatnya.Berdasarkan hal itu, seseorang dengan gampang bisa keluar dari jeratan hukum syariat ketika bendera cinta diangkat. Seorang pezina dengan gampang tanpa diiringi rasa malu mengatakan, "Kami sama-sama cinta, suka sama suka." Kerana alasan cinta, seorang bapa membiarkan anak-anaknya bergelumang dalam dosa. Dengan alasan cinta pula, seorang suami melepas isterinya hidup bebas tanpa ada ikatan dan tanpa rasa cemburu sedikitpun.

Demikianlah bila kebodohan telah melanda kehidupan dan kebenaran tidak lagi menjadi tolok ukur. Dalam keadaan seperti ini, syaitan tampil mengibarkan benderanya dan menabuh genderang penyesatan dengan mengangkat cinta sebagai landasan bagi Pembolehan terhadap segala yang dilarang Allah dan Rasul-Nya Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini iaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. "(Ali 'Imran: 14)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam haditsnya dari Sahabat Tsauban radhiallahu' anhu berkata:

'Hampir-hampir orang-orang yang kafir mengerumuni kalian sebagaimana berkerumunnya di atas sebuah tempayan.' Seseorang berkata: 'Wahai Rasulullah, apakah jumlah kita saat itu sangat sedikit?' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:' Bahkan kamu ketika itu banyak akan tetapi kamu bagaikan buih di atas air. Dan Allah benar-benar akan mencabut rasa ketakutan dari hati musuh kamu dan benar-benar Allah akan campakkan ke dalam hati kamu (penyakit) al-wahn. 'Seseorang bertanya:' Apakah yang dimaksudkan dengan al-wahn wahai Rasulullah? 'Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam menjawab: 'Cinta dunia dan takut mati.' (HR. Abu Daud no. 4297, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 3610)

Asy-Syaikh 'Abdurrahman As-Sa'di dalam tafsirnya mengatakan:
"Allah memberitakan dalam dua ayat ini (Ali 'Imran: 13-14) tentang keadaan manusia kaitannya dengan masalah lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat, dan Allah menjelaskan perbezaan yang besar antara dua negeri tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberitakan bahwa hal-hal tersebut (syahwat, wanita, anak-anak, dll) dihiaskan kepada manusia sehingga membelalakkan pandangan mereka dan menancapkannya di dalam hati-hati mereka, semuanya berakhir kepada segala bentuk kelazatan jiwa. Sebahagian besar condong kepada perhiasan dunia tersebut dan menjadikannya sebagai tujuan terbesar dari cita-cita, cinta dan ilmu mereka.Padahal semua itu adalah perhiasan yang sedikit dan akan hilang dalam waktu yang sangat cepat. "

Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, kerana tidak boleh dihubungi dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim berkata: "Cinta tidak boleh ditakrifkan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri." (Madarijus Salikin, 3 / 9)

Hakikat Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diredhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan redha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahawa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah iaitu kesyirikan.

Cinta kepada Allah
Cinta yang dibina kerana Allah akan menghasilkan kebaikan yang sangat banyak dan berharga.Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin (3 / 22) berkata: "Sebahagian salaf berkata bahawa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah, lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:

"Katakanlah: jika kamu cinta kepada Allah, maka ikutilah aku, nescaya Allah akan mencintai kamu." (Ali 'Imran: 31)
Mereka (sebahagian salaf) berkata: "(firman Allah) 'Nescaya Allah akan mencintai kamu', ini adalah isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan tanda-tanda (cinta kepada Allah) adalah menurut Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, faidah dan buahnya adalah kecintaan Allah kepada kamu. Jika kamu tidak mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam maka kecintaan Allah kepada kamu tidak akan terwujud dan akan hilang. "

Bila demikian keadaannya, maka mendasarkan cinta kepada orang lain kerana-Nya tentu akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu' anhu:

"Tiga perkara yang sesiapa ketiganya ada pada dirinya, nescaya dia akan mendapatkan manisnya iman. Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, dan hendaklah dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintainya melainkan kerana Allah, dan hendaklah dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran itu sebagaimana dia benci untuk dicampakkan ke dalam neraka. "(HR. Al-Bukhari no. 16 dan Muslim no. 43)

Ibnul Qayyim mengatakan bahawa di antara sebab-sebab adanya cinta (kepada Allah) ada sepuluh perkara:

Pertama, membaca al-Quran, menggali, dan memahami makna-maknanya serta apa yang dimaukannya.
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga, terus-menerus berzikir dalam setiap keadaan.
Keempat, mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu.
Kelima, hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah, menyaksikan dan mengetahuinya.
Keenam, menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala nikmat-Nya.
Ketujuh, tunduknya hati di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kelapan, berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah turun (ke langit dunia).
Kesembilan, duduk bersama-sama orang-orang yang memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh, menjauhkan segala sebab-sebab yang akan menghalang hati dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
(Madarijus Salikin, 3 / 18, dengan ringkas)
Cinta adalah Ibadat
Sebagaimana telah lewat, cinta merupakan salah satu daripada ibadah hati yang memiliki kedudukan tinggi dalam agama sebagaimana ibadah-ibadah yang lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu." (Al-Hujurat: 7)

"Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah." (Al-Baqarah: 165)

"Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya." (Al-Maidah: 54)

Adapun dalil dari hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah hadis Anas yang telah disebut di atas yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim: "Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya."

Macam-macam cinta
Di antara para ulama ada yang membahagikan cinta menjadi dua bahagian dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdulwahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahawa cinta ada empat jenis:

Pertama, cinta ibadah.
Iaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadis di atas.

Kedua, cinta syirik.
Iaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah." (Al-Baqarah: 165)

Ketiga, cinta maksiat.
Iaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat." (Al-Fajr: 20)

Keempat, cinta tabiat.
Seperti cinta kepada anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang dibenarkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Apabila mereka (saudara-saudara Yusuf 'alaihis salam) berkata:' Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapa kita daripada kita." (Yusuf: 8)

Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajipan-kewajipan, maka berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.

Buah cinta
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata:
"Ketahuilah bahawa yang menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan didapati di dunia dan di akhirat. "(Majmu 'Fatawa, 1 / 95)

Asy-Syaikh 'Abdurrahman As-Sa'di rahimahullahu menyatakan:
"Dasar tauhid dan ruhnya adalah keikhlasan dalam mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya, bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya juga sempurna. "(Al-Qaulus Sadid, hal. 110)

Bila kita ditanya bagaimana hukumnya cinta kepada selain dari Allah? Maka kita tidak boleh mengatakan haram dengan spontan atau mengatakan boleh secara global, akan tetapi jawapannya perlu dirinci.

Pertama, bila dia mencintai selain Allah lebih besar atau sama dengan cintanya kepada Allah, maka ini adalah cinta syirik, hukumnya jelas haram.
Kedua, bila dengan cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dalam maksiat maka cinta ini adalah cinta maksiat, hukumnya haram.
Ketiga, bila merupakan cinta tabiat maka yang seperti ini dibenarkan.

Wallahu a'lam

Get Your Frappr GuestMap!
Powered by Platial